TRANSLATE THIS BLOG

Thursday, June 16, 2016

MANFAAT PEMBERDAYAAN SDM

Pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia, karena manfaatnya terhadap berbagai sumber-sumber lainnya dan mensinergiskan setiap proses kegiatan organisasi, maka keberadaannya berperan antara lain (Sedarmayanti, 2007:289):
1.      Sebagai alat manajemen dalam rangka memberdayakan berbagai sumber untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Sebagai pembaharu manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.
3.      Sebagai inisiator terhadap organisasi dalam rangka memanfaatkan peluang guna meningkatkan dan mengembangkan organisasi.
4.      Sebagai mediator terhadap pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.
5.      Sebagai pemikir dalam rangka pengembangan organisasi.
Ginanjar menyatakan bahwa upaya untuk memberdayakan SDM dapat dilakukan melalui penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya tidak ada SDM yang tanpa daya. Manfaat pemberdayaan adalah membangun daya itu, dengan mendorong (encourage), dan membangkitkan kesadaran (awarenessi) akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. (Priansa & Suwatno, 2011:189)
Suwatno dan Priansa (2011:189) mengemukakan pemberdayaan merupakan suatu kegiatan untuk mengelola SDM lebih baik lagi. Kegiatan pemberdayaasn bisa dilaksanakan dengan pengembangan kompetensi, wewenang kepercayaan (confidence), wewenang (authority) dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan kinerja sebagaimana yang diharapkan.
Gaspers dalam Kadarisman (2012:241) menyatakan manfaat pemberdayaan bagi para karyawan, yaitu sebagai berikut:
    “Manfaat atas pemberdayaan karyawan adalah: a) pekerjaan mereka merupakan milik mereka; b) mereka bertanggung jawab; c) mereka mengetahui di mana mereka berada; dan d) mereka memiliki beberapa kendali atas pekerjaan mereka”.
Pemberdayaan juga dapat meningkatkan kinerja atau kemampuan sumber daya manusia. Kalau pada masa lalu peningkatan kemampuan sumber daya manusia dilakukan dengan melakukan pelatihan dan pengembangan yang bersifat top-down sehingga kurang mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi SDM, maka kali ini untuk meningkatkan kemampuan SDM dilakukan dengan menggunakan sebuah pendekatan baru yang bersifat bottom-up (yaitu dengan cara pemberdayaan).
Pendekatan bottom-up itu berarti anggota tim diundang untuk berpartisipasi dalam setiap langkah dari proses manajemen. Pengambilan keputusan dilakukan oleh seluruh tim. Pendekatan bottom-up memungkinkan manajer untuk mengkomunikasikan tujuan dan nilai. Kemudian anggota tim didorong untuk mengembangkan pribadi untuk mencapai tujuan. Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa hal itu dapat memberdayakan anggota tim untuk berpikir lebih kreatif. Mereka merasa terlibat dalam pengembangan proyek dan mereka mengetahui bahwa inisiatif mereka dihargai. (Andrew Filev, 2008).
Manfaat pemberdayaan bagi individu adalah meningkatkan pelayanan pada pelanggan, meningkatkan kecakapan-kecakapan penting, memberi kepada staff rasa berprestasi yang lebih besar, meningkatkan motivasi dan meningkatkan semangat kerja (Stewart, 1998:29-30).
Selain bagi individu, pemberdayaan juga mempunyai menfaat bagi organisasi. Stewart dalam bukunya Empowering People terjemahan Agus M Hardjana (1998:31) menjelaskan bahwa:
    Pemberdayaan juga memberikan manfaat-manfaat besar bagi organisasi. Salah satu manfaatnya adalah bertambahnya efektivitas organisasi. Pemberdayaan mendatangkan manfaat itu dengan meniadakan halangan dan hambatan kerja yang diakibatkan oleh pengendalian ketat akibat pendekatan manajemen tradisional yang memberikan tekanan terlalu besar pada peraturan dan perintah otoriter
Menurut Bowen dan Lawler yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2005:110) ada beberapa manfaat yang diharapkan dari pemberdayaan karyawan, khususnya karyawan jasa:
1.      Dapat memberikan respon langsung terhadap kebutuhan pelanggan secara lebih cepat selama penyampaian layanan (service delivery).
2.      Dapat memberikan respon langsung terhadap pelanggan yang tidak puas selama service recovery
3.      Karyawan akan memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap pekerjaannya dan merasa dirinya berarti bagi organisasi.
4.      Karyawan bisa berinteraksi dengan pelanggan secara lebih hangat dan lebih antusias.
5.      Karyawan yang diberdayakan dapat menjadi sumber ide pelayanan yang ada.
6.      Perusahaan bisa mendapatkan iklan dari mulut ke mulut yang positif dan retensi pelanggan yang tinggi.
Dari pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa pemberdayaan sumber daya manusia sangat penting peranannya dalam meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh karyawan kepada pelanggan.