Cara- cara yang dilakukan agar busana kita terlihat rapi dan sopan, kita perlu
melakukan langkah-langkah yang ada dibawah ini:
1. Mempergunakan busana yang tidak
melanggar aturan, norma, kepatutandalam
lingkungan dimana kita berada. (di kampus jangan mempergunakanpakaian yang
terbuka/terlihat aurat atau anggota tubuh yang seharusnyaditutupi).
2. Bisa mengikuti mode, tapi tetap harus
sesuai acara,sesuai
waktu, sesuai keadaan pada saat itu tetapi usahakan jangan memakai kostum yang
terlalu mini atau kuarang
bahan karena dapat membuat dampak negative bagi diri sendiri pada saat acara
sedang berlangsung..
3. Hindari menggunakan pakaian yang
terlalu mencolok atau menarikperhatianorang,
terutama di tempat umum (misalnya di kampus)
4. Hindari busana yang membuat anda
sulit bergerak/melangkah karena itu dapat membuat anda kurang nyaman dalam
kegiatan.
5. Hindari aksesoris yang menimbulkan
bunyi-bunyi waktu anda bergerak
6. Hindari aksesoris yang menimbulkan
bunyi-bunyi dan yang mudah tersangkut,karena
anda akan hilir mudik dipanggung dan belakang panggung sertaberdekatan dan
bergesekan dengan orang lain.
7. Hindari sepatu yang tidak nyaman dan
bersuara keras waktu melangkah
8. Pastikan busana anda sudah rapih,
jangan membetulkan/ merapihkansembarangan.
Danmanfaatyangdapatkita perolehapabila kita menggunakan
busana yang rapi dansopandi lingkungankerjamaupundi lingkunganmasyarakatyaitu
Etika penampilan
adalah suatu cara seseorang dalam
berpenampilan yang mencerminkan kepribadian yang baik bukan hanya fisik namun
lebih kepada penampilan atau inner beauty. Jadi, Image merupakan
lukisan diri yang kita tampilkan kepada orang lain. Orang sering kali tidak
menyadari pentingnya kesan atau image ini.Keahlian
atau keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tinggi memang sangat
dibutuhkan.Akan
tetapi kesan yang buruk bisamenutupi
keahlian anda yang paling sempurna sekalipun. Image yang buruk dapat juga
mempengaruhi penerimaan rekan kerja akan ide-ide dan permintaan-permintaan kita
bahkan akhirnya karir kita bisa ternilai jelek dan dapat juga membuat kita
kehilangan pekerjaan.
Profesi
sekretaris merupakan salah satu profesi yang mengutamakan penampilan tetapi bukan
penampilan fisik saja melainkan inner beuty dari diri tersebut sangat berperan.
Memang kecantikan bukanlah syarat mutlak, akan tetapi sekretaris harus tahu
bagaimana cara harus menampilkan diri atau menempatkan diri dalam keadaaan
tertentu (pekerjaan). Jika anda merupakan seorang sekretaris, anda menjadi
sasaran empuk bagi orang-orang disekitar anda yang memang senang menilai orang
lain. Terlihat jelas dalam kepribadian seorang sekretaris Bagaimana cara anda
duduk, berdiri, berjalan,berbicara, berpakaian, dan merias diri dan makan atau
mengangkat telepon dari atasan/ maupun rekan bisnis.Bagaimana anda memperhatikan
kebersihan sampai kedisiplinan diri menjadi dasar penilaian bagaimana
kepribadian anda.
Respons positif atau negative dari orang tergantung dari
image yang disampaikan, misalnya melalui cara berpakaian, sikap dan perbuatan,
sopan santun, dan lain-lain. Relasi bisnis pimpinan anda bahkan mendapat kesan
pertama akan perusahaan anda dari diri sekretarisnya. Anda diharapkan memiliki
sifat positif dan percaya diri, riang
gembira, suka menolong yang dikombinasikan dengan penampilan bisnis yang rapi,
bersih, dan konservatif. Sekretaris yang sukses sangat
memperhatikan penampilan(inner
beauty).
Saluran media komunikasi tertulis baik
dalam komunikasi ke atas, ke bawah, maupun horisontal dan diagonal, harus
ditetapkan terlebih dahulu agar komunikasi dapat berlangsung secara efektif.
Bagian-bagian yang berhubungan dengan penetapan saluran komunikasi tertulis
tersebut, ialah bagian Personalia (Personel
Department), bagian Hubungan Masyarakat atau bagian Humas (Public Relations Department), dan bagian
Ketatausahaan, atau bagian Pelayanan Umum (Mail
Department/Office Department). Beberapa jenis saluran media komunikasi ke
bawah tertulis diantaranya dapat disebutkan:
1.Uraian tugas
Uraian
tugas, atau uraian pekerjaan, istilah istilah uraian jabatan (job description) merupakan uraian atau
rincian tugas seorang pegawai sesuai dengan bidang dan fungsi masing-masing.
Dalam uraian tugas telah dijelaskan secara rinci tugas masing-masing pegawai.
Uraian tugas meliputi:
a.Job tittle. Suatu uraian yang berisi
tentang:
-Nama jabatan
-Tingkat dalam struktur organisasi
-Jumlah pejabat yang dibawahi
-Jumlah pegawai yang dibawahi
b.Job Summary (ikhtisar tugas), yang
berisi tentang :
-Tugas
utama jabatan.
-Tugas
sampingan.
c.Job content (isi tugas) yang berisi
keterangan-keterangan tentang :
-Langkah-langkah metode kerja.
-Tugas utama rutin.
-Tugas utama sampingan
-Alat-alat perlengkapanyang dipergunakan.
d.Job requirement (persyaratan jabatan),
Berisi keterangan-keterangan tentang :
-Syarat-syarat
khusus.
-Syarat-syarat
umum, yang meliputi :
2. Buku pedoman,
Buku
pedoman adalah sarana yang dipergunakan untuk menyalurkan segala macam
informasi dari pemimpin kepada bawahan. Buku pedoman antara lain berisi tentang
: (1) tujuan dan tugas organisasi, (2) susunan atau sturuktur organisasi, (3)
program dan haluan kerja, (4) uraian tugas masing-masing pegawai, (5) pedoman
tata kerja.
Buku
pedoman dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a.buku pedoman organisasi, berisi tentang macam keterangan organisasi, terutama
tentang stuktur organisasi.
b.buku pedoman tata kerja, berisi tentang petunjuk-petunjuk
metode kerja, system dan prosedur kerja.
c.buku pedoman peraturan. Berisi tentang
segala macam ketentuan atau peraturan yang ditetapkan oleh pemimpin. Jadi, buku
pedoman peraturan ini merupakan himpunan segala macam peraturan yang berlaku dalam
organisasi yang bersangkutan.
Pada pokoknya
buku pedoman mempunyai kegunaan :
a.Memberi
penerangan kepada masyarakat, dan khusunya kepada para pegawai sendiri mengenai seluk-beluk organisasi.
b.Menetapkan
lingkup tujuan, bidang tugas, jenis kegiatan, pembagian kerja, batas wewenang
dan luasnya tanggung jawab yang perlu diindahkan oleh para pegawai.
c.Membuatkan
tata kerja, tata cara dan tata tertib bagi pelaksanaan setiap pekerjaan
dalam
organisasi.
d.Melancarkan
pendidikan calon pegawai yang akan dipekerjakan
3.Majalah atau buletin,
Majalah
atau buletin perusahaan sering disebut juga dengan istilah house organ, berisi
tentang berbagai macam informasi, baik informasi yang berhububungan dengan
organisasi maupun informasi yang berhubungan dengan organisasi maupun informasi
yang berhubungan dengan kepentingan pegawai (berita pegawai dan keluarganya).
Buletin kantor ini sebenarnya dapat juga dipakai sebagai media komunikasi dari
bawah keatas, karena setiap pegawai dapat menulis artikel-artikel melalui
majalah atau bulletin kantor tersebut. Majalah atau bulletin kantor ini
bertujuan untuk menciptakan suasana kekeluargaan dalam kantor.
4.Memo atau nota dalam,
Memo
atau nota dalam, merupakan surat singkat yang dipergunakan sebagai media
komunikasi internal yang berisi berbagai macam hal misalnya :
a.instruksi
dari atasan,
b.pesan
singkat dari telepon yang diterima oleh pegawai lain,
c.penegasan
tentang sesuatu masalah.
d.Setiap memo selalu berhubungan dengan
kegiatan atau pekerjaan organisasi.
5.Papan pengumuman,
Informasi
yang disalurkan melalui papan pengumuman, pada umunya informasi yang
berhubungan dengan kepentingan dari sebagian besar pegawai. Informasi dapat
ditulis langsung pada papan tulis atau ditempelkan pada papan pengumuman. Agar
pengumuman. Agar pengumuman mudah dan epat diketahui oleh para pegawai,
hendaknya papan pengumuman diletakan ditempat-tempat yang mudah dilihat
(strategis). Pengumuman dapat juga dalam bentuk poster-poster yang menarik
sehingga para pegawai ada perangsang untuk mengetahui isi pengumuman itu.
6.laporan
tahunan,
Laporan
tahunan dapat berisi berbagai macam hasil kegiatan yang telah dicapai dalam
kurun waktu satu tahun. Yang dipublikasikan hanya hal-hal yang berhubungan
dengan prospek organisasi di masa mendatang, misalnya laporan keuangan yang
dituangkan dalam bentuk neraca, laporan produksi, dan lain sebagainya.
7.Penyusunan anggaran.
B.Saluran media komunikasi ke atas
tertulis
Saluran
media komunikasi keatas tertulis, dapat dilakukan melalui berbagai macam cara,
misalnya : (1) menyediakan kotak saran, (2) mengadakan suggestion plan,
(3) grievance procedure, (4) melalui mekanisme penyusunan anggaran.
Grievance
procedure, bertujuan untuk mengetahui keluhan, keinginan, tuntutan para
pegawai, serta masalah lain yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan, dengan cara menyediakan formulir yang harus diisi oleh para pegawai,
baik dengan menyebutkan identitas pegawai yang bersangkutan.
Mekanisme
penyusunan anggaran, dapat juga dipakai sebagai media komunikasi dari atas
kebawah, apabila penyususnan anggaran itu berdasarkan pada plafon (plafond
begroting).
Penyusunan
anggaran berdasarkan plafon, dimulai dari unit organisasi tingkat paling atas.
Dalam hal ini jumlah plafon (batas tertinggi) ditentukan oleh unit organisasi
paling tinggi. Kemudian plafon yang telah ditetapkan oleh unit organisasi
paling tinggi itu di bagi-bagi untuk unit organisasi bawahan.
Mekanisme
penyusunan anggaran, yang dimulai dari proses pengusulan anggaran sampai dengan
anggaran itu disetujui. Pada umumnya anggaran disusun mulai dari bawah ke atas.
Masing-masing unit/bagian diminta untuk menyusun anggaran. Misalnya disusun
menurut keinginan bagian. Penyusunan APBN menurut keinginan dimulai dari unit
organisasi tingkat paling bawah dan diteruskan ke unit organisasi tingkat atas.
Misalnya, Penyusunan APBN dimulai dari unit organisasi tingkat Eselon IV ,
ditujukan kepada organisasi tingkat Eselon III. Selanjutnya dikirim ke Eselon
II dan Eselon I.
C.Saluran
media komunikasi horisontal tertulis
Saluran media komunikasi horizontal tertulis, dapat
mempergunakan memo atau nota dalam antarunit/bagian dalam suatu organisasi, dan
mekanisme penyusunan anggaran.
Pada umumnya, komunikasi horizontal bertujuan untuk mendapatkan
koordinasi antarunit sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi
kesimpangsiuran.
Kita mengenal 4 macam komunikasi
eksternal maupun media komunikasi internal, yaitu:
1.Media cetak, ialah segala barang cetak
seperti surat kabar, majalah,
brosur, pamflet, buletin, dan sebagainya.
2.Media visual, ialah media yang dapat
dilihat seperti film, televisi, foto, lukisan, pameran
3.Media auditif, ialah media yang dapat
didengar.
Termasuk
jenis media ini, misalnya:radio,
telepon, tape recorder, gramafon.
4.Media audio-visual ialah media yang
dapat dilihat maupun
yang dapat didengar, misalnya: televisi, film, video.
Menurut sifatnya media
komunikasi yang dipergunakan baik untuk media komunikasi eksternal maupun untuk
media internal itu sama, yaitu cetakan, visual, auditif, dan campuran (visual
dan auditif), hanya pemilihan dan penetapan jenis medianya saja yang berbeda.
Media komunikasi eksernal mempunyai jangkauan yang lebih luas, sedangkan media
komunikasi internal hanya bersifat intern, dan jangkauannya hanya terbatas ke
dalam organisasi atau kantor saja.
Di bawah ini
dikemukakan beberapa jenis media komunikasi eksternal yang sering atau umum
dipergunakan.
1.Pers
Dari
media cetak yang umum yang dipergunakan, dan paling luas untuk diketahui dan
dibaca oleh publik (masyarakat adalah surat kabar, atau yang disebut pers).
Pers mempunyai fungsi antara lain:
a.Sebagai alat penghubung
b.Sebagai information-press,
menyebarkan berita-berita, dan keterangan-keterangan kepada publik
c.Sebagai opinion press,membawakan
pendapat-pendapat kepada masyarakat
d.Sebagai mass education-press,
dengan menyajikan berbagai macam pengetahuan
2.Radio
Dari
media auditif, radio sering dipergunakan dan paling banyak didengar orang
setiap hari. Radio mempunyai fungsi sebagai alat untuk menyampaikan berita,
keterangan-keterangan, pendapat-pendapat.
3.
Film dan televisi
Dari
media audio visual, film dan televisi merupakan media yang penting. Sejak
didirikannya studio pemancar televisi di Jakarta pada bulan Agustus 1962
masyarakat Indonesia telah dapat menikmati siaran-siaran televisi.
Film dan
televisi mempunyai fungsi untuk memberikan berbagai informasi , keterangan,
pendapat, pendidikan dan hiburan.
4.
Pameran
Pameran
merupakan salah satu jenis media visual yang sering dipergunakan. Berbagai
macam pameran telah diadakan oleh pemerintah indonesia, ataupun oleh
badan-badan lainnya, misalnya, Pameran Produksi Indonesia (PPI), pameran buku
(yang diselenggarakan oleh IKAPI), pameran industri, dan sebagainya.