TRANSLATE THIS BLOG

Monday, January 3, 2011

Kandungan Surat At-Taqwir Ayat 25


Surat ini merupakan surah yang ketujuh yang diterima Nabi Muhammad saw. Ia turun sesudah turunya surat Al-Fatihah dan sebelum surat al-A’la (sabbihisma). Jumlah ayat-ayatnya 29 ayat yang tergolong ke dalam golongan surat Makiyyah. .  Sedangkan didalam  Al-Quran Surat At-Taqwir merupakan surat ke delapan puluh satu (81) yang terdapat pada JUZ ke 30.
Ayat-ayat surah ini disepakati turun keseluruhannya sebelum Nabi berhijrah ke Madinah yakni at-Takwir. Ini terambil dari kata kuwwirat yang disebut pada ayat pertamanya.dalam kitab shahih al-bukhari dan sunnah at tirmidzi, penafsiran kedua ulama terhadap ayat-ayat surah ini mereka letakan di bawah judul Isurah Idzaa asy-Syamsu Kuwwirat. Memang tidak ditemukan riwayat dari Nabi Muhammad saw yang menjelaskan nama surat ini. Dalam Sunnah at-Tirmidzi dan Ahmad  melalui sahabat nabi saw, Ibnu Umar ra, ditemukan bahwa Nabi bersabda:”siapa yang ingin melihat hari Kiamat bagaikan melihatnya dengan pandangan mata kepala, maka hendaklah dia membaca Idzaa as-Syamsu Kuwwirat, dan Idza as-Samaa Infatharat dan Idza as-Samaa Insyaqqat”
Tujuan utama surat ini-sebagaimana terbaca dari ayat-ayatnya dan dari sabda Nabi di atas adalah uraian tentang hari Kiamat dan balasan yang akan diterima masing-masing orang. Al-Baqaa’I menulis bahwwa tujuan utama surah ini adalah ancaman keras atas siksa yang bakal terjadi di hari kiamat-hari tibanya makhluk di tempat tujuan terakhir. Ancaman itu ditujukan kepada siapapun yang mengingkari kebenaran alquran yang merupakan peringatan dan yang tertulis dilembaran-lembaran yang dimuliakan, ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis, utusan serta duta Allah. Ia disampaikan oleh utusan yang mulia yakni malaikat Jibril yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah Pemilik ‘Arasy yang ditaati disana(di dalam malaikat) lagi dipercaya. Namun At-taqwir (penggulungan matahari) merupakan petunjuk yang jelas tentang tujuan utama itu, bagi yang memperhatikan kandungan-kandungan ayatnya yang menjelaskan balasan sekaligus keagungan Alquran.
Surah ini terdiri dari 2 segmen, yang masing-masing segmen menetapkan hakikat yang besar dari hakikat-hakikat akidah.
Pertama, hakikat tentang kiamat dengan segala peristiwa yang menyertainya sebagaimana terdapat pada ayat 1-14.
Kedua, hakikat tentang wahyu dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang tercantum pada ayat 15-29.
Kesan umum surah ini mirip sekali dengan gerakan sesuatu yang bersayap, yang lepas dari ikatannya, lalu membalik segala sesuatu, menghamburkan dan memporak-porandakan segalanya, menggoncangkan yang tenag dan menakutkan yang aman, menghapuskan segala kebiasan dan mengganti semua ikatan(ketentuan), menggoncangkan jiwa manusia dengan goncangan yang keras dan panjang, serta mencabutnya dari ketenangan dan ketabahannya. Tiba-tiba saja dia mengembuskan ketakutan yang membinasakan dan menyapu segala sesuatu bagaikan bulu-bulu yang tidak ada bobot dan keteguhannya sama sekali. Tidak ada tempat berlindung dan bernaung kecuali di dalam perlindungan Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa. Hanya hakNya sajalah ketenangan dan ketentraman.
Karena itu, dengan kesan umumnya, surat ini mencabut jiwa manusia dari segala sesuatu yang menjadikannya tenang dan tentram, untuk berlindung ke bawah lindungan Allah swt dan mencari keamanan, ketentraman, dan ketenangan di sisiNya.
At-Taqwir ayat 25
وما هو بقول شيطن رجيم
Wa maa huwa biqauli syaithaanirrajim
Terjemahan:
Alquran itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk”
Asbabul Nuzul
Tidak ada
Tafsir
Jelas dikatakan oleh Allah dalam surat At-Taqwir ayat ke 25, bahwa Al-Quran adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril. Jadi tidak mungkin Al-Qur’an adalah perkataan syetan. Karena setan tidak mewahyukan manhaj atau peraturan yang lurus ini. Alquran tidak mungkin merupakan ucapan setan, padahal ayat-ayatnya mengutuk setan dan menjadikannya musuh abadi manusia. Betapa ia merupakan ucapan makhluk terkutuk yang selalu mengajak kepada keburukan, padahal isinya selalu menganjurkan dan mendorong kepada kebaikan? Sungguh suatu tuduhan yang tidak masuk akal.

Salah satu ayat yang mendukung surat At-Taqwir ayat 25 adalah surat Al-Hijr ayat 9. Adapun bunyinya sebagai berikut:
انانحن نزلناالدكرواناله لحفظون
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran. Sesungguhnya Kami benar-benar memelihara”
Dalam ayat di atas dijelaskan kembali oleh Allah swt bahwa Al-Quran benar-benar diturunkan oleh Allah Azza wa jalla dan Allah sangat memelihara Al-Quran tersebut. Jadi tidak seorang pun atau suatu makhluk yang dapat menggantinya apalagi membuat salah satu dari ayat Al-Qur’an, tidak terkecuali syetan yang terkutuk.
Salah satu hadist yang mendukung surat At-Taqwir ayat 25 adalah
انا الشيطان يحرىمنابنامجرىالدم
 “Sesungguhnya syetan itu berjalan ke sepanjang urat darah ( nadi ) anak adam.
Sebab-sebab diturunkannya hadist tersebut ( Asbabul Wurud )
Diriwayatkan dalam shahih Al Bukhari bahwa Nabi telah didatangi shafiyah binti Huyai. Ketika dia pulang, rasulullah pergi bersamanya Tiba-tiba lewatlah dua orang laki-laki dari kaum Anshar. Rasulullah  memanggil keduanya seraya berkata.”ini adalah Shafiyah”. Kedua orang tersebut berkata (mengagumi kecantikannya): “Subhanallah!”. Kata Rasulullah “syetan itu berjalan ke sepanjang urat darah (nadi) anak adam”.
Keterangan
Tipu daya syetan menyelusup ke dalam hati manusia membisikan sesuatu yang menimbulkan kewas-wasan. Berjalan begitu cepat laksanan jalannya (darah) dari dalam urat tanpa terasa. Mungkin pula pengertiannya haqiqi sebab Allah berkuasa menciptakan wujud syetan yang sedemikian halus, sehingga dapat masuk larut ke dalam darah dan mengalir ke seluruh tubuh untuk menyesatkan manusia. Al Bukhari menerangkan dalam  ta’liq (catatan pinggir) kitabnya :”Syetan itu berada dalam hati manusia. Jika manusia itu ingat tuhannya, ia mundur, jika manusia itu lalai ia membisik. Kita berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk.”
Manusia biasa mungkin akan selalu mendapat bisikan dari syetan dalam melakakukan sesuatu hal yang bururk. Tapi mustahil sekali bagi Rasululluah yang di setiap waktunya selalu mengingat Allah Sang Maha Pencipta mendapat bisikan dari syetan.
Itu sekali lagi menegaskan bahwa Al Qur’an bukan merupakan perkataan syetan yang terkutuk yang dibisikan ke telinga Nabi Muhammad. Al Qur’an merupakan Firman Allah swt yang disampaikan melalui malaikat Jibril.

0 comments:

Post a Comment